Assalamuallaikum

Akuntansi

Akuntansi

Sunrise Gunung Kelir

Puncak Gunung kelir Kec.Lebakbarang Kab.Pekalongan.

Ekonomi Islam

Islam

Sabtu, 01 Agustus 2015

Akuntansi Aktiva Tetap

Akuntansi Aktiva Tetap - Standar Akuntansi Keuangan disebutkan bahwa “Aktiva Tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.”

Aktiva tetap mempunyai sifat antara lain :

1. Umur ekonomisnya dalam jangka panjang (lebih dari satu tahun).

2. Digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa.

3. Tidak untuk dijual kembali.

Aktiva tetap dibedakan menjadi aktiva tetap berwujud (tangible assets) dan aktiva tetap tidak berwujud (intangible assets).

1. Aktiva Tetap Berwujud

Zaki Baridwan mengungkapkan bahwa, “Aktiva tetap berwujud adalah aktiva-aktiva berwujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan normal.” Aktiva tetap berwujud diantaranya seperti : gedung /bangunan, peralatan,tanah, mesin, kendaraan, dll.

2. Aktiva Tetap Tidak Berwujud

Menurut Zaki Baridwan, “Aktiva -aktiva yang umurnya lebih dari satu tahun dan tidak mempunyai bentuk fisik. Pada umumnya aktiva tetap tidak berwujud merupakan hak-hak yang dimiliki yang dapat digunakan lebih dari satu tahun.”

Menurut Standar Akuntansi Keuangan, “Aktiva tidak berwujud adalah aktiva non moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif.”

Aktiva tidak berwujud antara lain dapat berbentuk lisensi, merek dagang, goodwill (nama baik perusahaan), hak paten, hak cipta, hak sewa, dan waralaba atau franchise.

Pada saat pengakuan awal, aktiva tetap harus dicatat sebesar biaya perolehan meliputi unsur :
  • harga beli, termasuk pajak pembelian dikurangi potongan dan diskon pembelian,
  • biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengangkut barang hingga ketujuan,
  • perkiraan awal biaya pembongkaran dan perakitan aset sampai siap digunakan.
Dalam pembelian tanah beserta bangunan diatasnya secara bersamaan, pencatatan tetap harus dilakukan secara terpisah dengan harga masing-masing.

Aktiva tetap dapat diperoleh antara lain dengan cara harga lumpsump, donasi, pembayaran berkala, leasing, trade in, penerbitan surat berharga, dan membangun sendiri. Yang dimaksud dengan harga lumpsump yaitu membeli beberapa aktiva tetap sekaligus
dalam satu harga. Pengakuan atau pencatatan tiap aktiva harus dilakukan dengan harga masing-masing.

Semua aktiva tetap mengalami penyusutan atau depresiasi dari harga perolehan sampai masa guna atau umur ekonomisnya habis, kecuali tanah. Terdapat berbagai metode dalam menyusutkan aktiva tetap, diantaranya :
Metode garis lurus (Straight-Line Method), besarnya penyusutan tiap tahun sama hingga habis umur ekonomisnya. Rumusnya adalah :


Penyusutan:

Metode Unit Produksi (Units-of-Production Method). Menghasilkan beban penyusutan yang berbeda-beda menurut jumlah penggunaan aktiva. Rumus:

Penyusutan :
Metode saldo menurun (Declining Balance Method). Kontribusi terbesar diberikan aktiva pada awal-awal periode penggunaannya dan akan semakin menurun dengan berjalannya waktu. Metode ini menghasilkan beban penyusutan periodik yang semakin menurun sepanjang estimasi umur ekonomis aktiva. Penyusutan dalam metode ini ditentukan terlebih dahulu dan besarnya sama setiap tahun. Penyusutan dihitung dangan mengalikan tarif dengan nilai buku yang sama kecil. Nilai residu (nilai sisa) tidak diperhitungkan.
Metode jumlah angka tahun (Sum of the Years Digits Method). Metode ini dibatasi penggunaannya untuk keperluan yang berhubungan dengan pajak. Biaya perolehan awal aktiva dikurangi estimasi nilai sisa dengan pecahan yang lebih kecil setiap tahunnya. Angka penyebut dalam pecahan merupakan jumlah angka tahun umur ekonomis aktiva. Contohnya aktiva tetap dengan umur ekonomis 5 tahun memiliki angka penyebut 15 (5+4 + 3 + 2 + 1). Dalam metode ini, harus dihitung dulu jumlah penyebutnya dengan rumus:



S = Penyebut

N = taksiran umur manfaat

Bidang-Bidang Akuntansi

Akuntansi sebagai sebuah ilmu memiliki cakupan yang luas. Bidang-bidang akuntansi yang dikenal antara lain sebagai berikut :

1. Akuntansi keuangan (financial accounting). Tugas utama bidang akuntansi keuangan berhubungan dengan pencatatan transaksi yang terjadi di perusahaan hingga pelaporan keuangan pada akhir periode akuntansi perusahaan dalam bentuk laporan keuangan (income statements). Pengguna informasi yang dihasilkan berasal dari pihak luar (ekstern) perusahaan, seperti pemegang saham, pemerintah, dan kreditur. Dalam menjalankan fungsinya, akuntansi keuangan harus mematuhi SAK (Standar Akuntansi Keuangan). Di Indonesia dikenal dengan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) yang disusun oleh IAI (ikatan Akuntan Indonesia).

2. Akuntansi Manajemen (management accounting). Akuntansi manajemen bertugas dalam pengambilan keputusan perusahaan, baik untuk saat ini maupun untuk perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang, seperti dalam perencanaan dan pengendalian biaya, penganggaran, dan pemonitoran arus kas. Dalam menjalankan fungsinya, akuntansi manajemen banyak berkaitan dengan bidang yang lain, seperti akuntansi biaya dan manajemen. Data maupun informasi yang terdapat dalam akuntansi biaya dapat dimanfaatkan oleh akuntansi manajemen sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan merumuskan kebijakan perusahaan. Informasi yang dihasilkan dari akuntansi manajemen dimanfaatkan hanya oleh pihak dalam (intern) perusahaan, yaitu manajemen. Tidak ada standar atau patokan khusus dalam menjalankan akuntansi manajemen. Jadi antar perusahaan bisa menerapkan sistem yang berbeda satu dengan yang lain.

3. Akuntansi Pemeriksaan (audit accounting). Bidang kerja akuntansi pemeriksaan (auditor) berkaitan dengan hasil kerja akuntansi keuangan. Tugas utama auditor adalah memeriksa catatan atau laporan keuangan yang dihasilkan akuntan keuangan. Tujuannya untuk menilai apakah pencatatan dan pelaporan yang diterapkan
perusahaan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum (sesuai dengan PSAK). Dalam menjalankan tugasnya auditor berpegang pada PSAP (Standar Profesional Akuntansi Publik). Auditor harus mempunyai sifat independen dan objektivitas yang tinggi, sehingga hasil auditingnya bebas dari kecurangan dan intervensi pihak-pihak tertentu.

4. Akuntansi Biaya (cost accounting). Sesuai dengan namanya, akuntansi biaya bertugas dalam penentuan dan perencanaan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan suatu produk. Informasi yang dihasilkan akuntansi biaya juga dimanfaatkan oleh akuntansi manajemen sebagai bagian dari tugas dalam mengevaluasi kinerja perusahaan dan merencanakan produksi periode berikutnya. Saat ini banyak perusahaan yang menerapkan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (Cost Based Activity). Akuntansi biaya selanjutnya membandingkan antara biaya sebenarnya dengan biaya taksiran yang telah disusun sebelumnya.

5. Akuntansi Perpajakan (tax accounting). Bertugas dalam perhitungan pajak yang harus dibayar setiap perusahaan tiap tahunnya. Akuntansi pajak bertugas dalam pengisian Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) dan pembayarannya sesuai SPT, baik untuk PPh maupun PPN.

6. Sistem Informasi Akuntansi (Accounting System). Sistem Akuntansi merupakan bidang akuntansi yang merancang tata cara penerapan akuntansi di suatu perusahaan secara aman, efektif dan efisien. Informasi yang dihasilkan berupa informasi moneter dan non-moneter.

7. Penganggaran (Budgeting). Anggaran merupakan penjabaran kegiatan perusahaan disertai dengan perencanaan dana yang dibutuhkan. Akuntansi anggaran berisi tentang rencana kegiatan produksi perusahaan selama satu periode beserta seluruh rincian biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan produksi tersebut.

8. Akuntansi Pemerintah (Government Accounting), merupakan akuntan internal yang bekerja di instansi pemerintahan. Tugasnya sama dengan akuntan keuangan, yaitu melakukan pencatatan transaksi keuangan dan menyusun laporannya. Akuntansi pemerintah juga mempunyai tugas untuk mengendalikan pengeluaran anggaran pemerintah agar tetap sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

9. Akuntansi Pendidikan (Accounting Instruction/Education). Akuntansi Pendidikan adalah akuntan yang bekerja di bidang pendidikan akuntansi, baik sebagai guru maupun dosen akuntansi.

Pelepasan / Penyingkiran Aktiva Tetap

Aktiva tetap yang sudah lama dimiliki perusahaan seringkali berkurang produktivitasnya karena selalu digunakan, atau karena telah keluar teknologi yang lebih maju, maka perusahaan tidak memakai aktiva tetap yang dimiliki sebelumnya. Aktiva yang tidak terpakai lagi dapat dibuang, dijual, atau ditukar dengan aktiva tetap lain.

Penjelasan dari perlakuan diatas masing-masing sebagai berikut :

1. Dibuang (Discarding of Plant Assets)

Aktiva tetap yang sudah habis masa guna atau umur ekonomisnya atau mungkin mengalami kerusakan karena proses produksi, dan tidak dapat diperbaiki lagi, perusahaan dapat mengambil keputusan untuk membuang aktiva tetap tersebut.

Contoh kasus dapat dilihat sebagai berikut:

- Harga Perolehan Mesin Rp 80.000.000

- Estimasi umur ekonomis 10 tahun (dibeli pada Januari 2003, habis pada 2013)

- Estimasi nilai sisa Rp 0

- Metode penyusutan Garis lurus

- Telah disusutkan selama 10 tahun

Mesin tersebut akan dibuang sebagai rongsokan, sedangkan menurut catatan pembukuan, mesin tersebut masih mempunyai nilai buku sebesar Rp1.500.000. Jurnal :

Januari 2013
Akumulasi Penyusutan Mesin Rp78.500.000 (D)

Kerugian atas pelepasan Aktiva Tetap Rp1.500.000 (D)

                    Mesin Rp80.000.000 (K)

2. Dijual (Selling of Plant Assets)

Aktiva yang tidak terpakai lagi jika masih laku, maka perusahaan dapat menjual aktiva tersebut. Sebagai contoh, Mesin dengan harga perolehan Rp80.000.000 dibeli pada Febuari 2007. Umur ekonomis mesin selama 10 tahun. Disusutkan 10 % tiap tahun tanpa nilai residu. Perkiraan penyusutan mesin sampai tahun ke-5 telah terakumulasi Rp40.000.000. Pada tahun ke 5 (tahun 2012) mesin dijual dengan harga
Rp53.000.000.

Perhitungan:

- Harga perolehan 80.000.000

- Akumulasi penyusutan 40.000.000

- Nilai buku 40.000.000

- Dijual 53.000.000

- Keuntungan 13.000.000

Jurnal :

Febuari 2012 Kas Rp53.000.000 (D)

                      Akumulasi penyusutan Mesin Rp40.000.000 (D)

                                      Mesin Rp80.000.000 (K)

                                      Keuntungan pelepasan aktiva Rp13.000.000 (K)

3. Pertukaran dengan aktiva tetap lain (Exchange of Plant Assets)

Aktiva yang sudah tidak terpakai, selain dibuang dan dijual, dapat ditukar dengan aktiva tetap yang lain, baik dengan perushaan lain, maupun ditukar yang baru dengan menambah uang /pembayaran. Aktiva tersebut dapat ditukar dengan aktiva sejenis maupun aktiva lain. Sebagai contoh :

Pertukaran dengan aktiva lain yang sejenis dengan keuntungan yang tidak diakui.
Kendaraan Lama:

- Harga perolehan: 60.000.000

- Akum. Penyusutan: 24.000.000

- Nilai buku: 36.000.000

- Kendaraan dinilai: 38.000.000

- Keuntungan: 2.000.000

Kendaraan Baru:

- Harga kendaraan baru: 75.000.000 

Jurnal :

Akumulasi penyuutan kendaraan Rp44.000.000 (D)

Kendaraan (baru) Rp73.000.000 (D)

                                Kendaraan (lama) Rp60.000.000 (K)

                                Kas Rp57.000.000 (K)

Keuntungan Rp2.000.000 tidak diakui, tapi mengurangi harga perolehan kendaraan baru.

Pengertian manajemen

Pengertian manajemen. Jika ditinjau dari segi etimologis, kata manajemen berasal dari salah satu bahasa Negara perancis yaitu kata menegement. Menegement itu sendiri berarti sebuah seni dalam melaksanakan dan juga mengatur. Selama ini belum ada sebuah kata yang tepat dan juga dapat diterima secara umum yang membuat adanya perbedaan pendapat dalam hal pengertian dari setiap para pakar atau para ahlinya. Jika ditinjau dari segi umum manajemen juga dapat dilihat sebagai salah satu disiplin ilmu yang memberikan pelajaran tentang sebuah proses guna mendapatkan tujuan dari organisasi melalui sebuah usaha yang diikuti oleh sejumlah orang. Jika dilihat dari segi umum,manajemen itu sendiri dibedakan atas tiga bentuk yaitu :
· Proses yang terjadi didalamsebuah aktivitas yang saling berhubungan dan berkelanjutan
· Sebuah kegiatan yang diadakan guna mendapatkan tujuan dari adanya organisasi
· Mendapatkan hasil kerja melalui sebuah proses kerjasama dengan beberapa orang dan juga dengan memanfaatkan berbagai sumber yang dimiliki oleh sebuah organisasi

Ada berbagai pendapat yang disampaikan oleh para ahli tentang pengertian dari manajemen. Dan dari setiap ahli yang berpendapat ada sebuah perbedaan dengan para ahli lainnya. Dari berbagai perbedaan pada pengertian manajemen tersebut, disimpulkan bahwa sebuah manajemen dibagi menjadi beberapa segi diantaranya adalah manajemen dilihat dari segi art, segi
ilmu pengetahuan, dan juga pengertian manajemen dilihat dari segi proses.

Pengertian manajemen jika dilihat dari segi art. Art adalah seni. Mary Parker Follet berpendapat tentang manajemen dari segi seni. Menurut beliau pengertian manajemen adalah suatu seni yang terdapat didalam sebuah kegiatan untuk menyelasaikan suatu pekerjaan dari orang lain.
Luther Gulick berpendapat tentang pengertian manajemen jika dilihat dari segi ilmu pengetahuan. Beliau berpendapat bahwa manajemen merupakan suatu bidang pengetahuan yang mempunyai sebuah usaha secara sistematis guna memahami kenapa dan bagaimana manusia melakukan kerjasama guna menghasilkan suatu hal yang memiliki manfaat bagi setiap manusia.
Sedangkan James A.F. Stoner berpendapat tentang pengertian manajemen dari segi proses. Beliau berpendapat bahwa manajemen merupakan sebuah proses dari perencanaan, pengorganisasian atau organizing, kepemimipinan atau leadership dan yang terakhir adalah pengawasan pada suatu kegiatan para anggotanya dan juga tujuan sebuah organisasi yang telah diterapkan.

Seorang ahli George R. Terry berpendapat tentang pengertian manajemen. Menurut beliau pengertian manajemen adalah sebuah proses yang berasal dari sebuah perencanaan atau planning, pengorganisasian atau organizing, actuating dan juga pengendalian atau controlling yang dilakukan guna mendapakan suatu tujuan yang sudah ditentukan dari suatu organisasi dengan memakai manusia dan juga sumber daya yang lainnya. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian manajemen adalah sebuah proses yang diawali dari adanya perencanaan kemudian pengorganisasian lalu kepemimpinan dan juga adanya pengendalian sebuah kegiatan para anggota didalam suatu organisasi dan juga merupakan proses pemakaian sumberdaya dari organisasi lain guna mencapai suatu tujuan dari organisasi yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Manajemen koperasi

Manajemen koperasi. Sebelum kita bicara tentang manajemen koperasi. Terlebih dahulu saya akan bahas tentang koperasi. Apa itu koperasi? Apakah anda sudah tau apa itu definisi koperasi. Koperasi adalah suatu badan usaha yang berbadan hukum dan terdiri dari beberapa orang sebagai anggotanya, tujuan dari sebuah koperasi adalah untuk mensejahterakan anggotanya. Kegiata koperasi merupakan suatu gerakan yang berazazkan kekeluargaan. Sehingga koperasi tidak pernah membeda- bedakan perlakuannya pada setiap anggotanya. Moh Hatt berpendapat bahwa koperasi adalah suatu usaha yang didirikan secara bersama guna memperbaiki nasib kehidupan ekonomi berdasar rasa tolong menolong. Setelah kita atuh apa itu koperasi, anda juga harus tahu tentang ilmu manajemen. Apa itu ilmu manajemen? Ilmu manajemen adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara untuk mencapai suatu tujuan secara efektif dan juga secara efisien dengan memakai bantuan orang. Bantuan orang yang dimaksud disini meliputi berbagai hal seperti bantuan tenaga, fikiran, dan juga intuisiasnya dalam kegiatan organisasi. M. Terry berpendapat bahwa manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari adanya perencanaan, lalu pengorganisasian, kemudian pelaksanaan dan juga pengawasan pemakaian ilmu dan juga seni secara bersamaan guna mencapai suatu tujuan yang sudah ditetapkan.

Setelah kita mengetahui definisi koperasi dan definisi ilmu manajemen, sekarang kita bahas tentang
href="http://www.informasi-pendidikan.com/2015/04/manajemen-koperasi.html">manajemen koperasi. Manajemen koperasi bisa diartikan sebagai proses guna mencapai sebuah tujuan dengan cara melakukan suatu usaha bersama berdasarkan atas sebuah asas kekeluargaan. Untuk mencapai sebuah tujuan dari koperasi kita perlu memperhatikan system manajemen yang baik supaya dapat meraih sebuah tujuan dari koperasi. Untuk itu fungsi fungsi dari manajemen harus diterapkan dalam kegiatan koperasi. Manajemen koperasi secara umum adalah suatu cara yang dilakukan dalam mencapai sebuah tujuan dari koperasi dengan kerjasama sesuai dengan prinsip dan juga nilai koperasi dengan berlandaskan pada asas kekeluargaan.

Manajemen koperasi adalah suatu proses guna mencapai sebuah tujuan usaha yang dilakukan bersama berlandaskan atas asas kekeluargaan. Untuk mencapai sebuah tujuan dari koperasi itu sendiri, anggota koperasi harus memperhatikan adanya sebuah system dari manajemen yang baik, supaya tujuan dari koperasi dapat dicapai. Untuk itu perlu diterapkan fungsi manajemen didalam sebuah koperasi. Artinya disini adalah bahwa sebuah koperasi harus bekerja dengan menerapkan prinsip ekonomi yang berlandaskan atas asas koperasi yang juga mengandung unsure unsure sosial.

Menurut Peter Davis tahun 1999 manajemen koperasi adalah suatu proses didalam manajemen yang dilakukan oleh orang- orang yang diberi kekuasaan dan juga diberikan tanggung jawab agar bisa mengelola koperasi, prinsip prinsip koperasi dan juga nilai nilai koperasi dan kekayaan guna mencapai suatu tujuan. Manajemen koperasi adalah kegiatan yang professional yang dilakukan oleh beberapa orang yang memiliki tanggung jawab dengan cara mengerahkan semua kemampuan kepemimpinan dan juga menentukan kebijakan guna mengembangkan sebuah koperasi untuk mencapai tujuan berdasar nilai dan prinsip koperasi.

Koperasi simpan pinjam

Koperasi simpan pinjam. Koperasi merupakan gerakan perekonomian rakyat, dan juga merupakan suatu pilar ekonomi yang membutuhkan perhatiandari pemerintah yang cukup serius. Koperasi bisa dijadikan sebagai salah satu upaya upaya bagi pemerintah untuk mengurangi adanya pengangguran dan juga untuk mengentas kemiskinan. Koperasi adalah suatu organisasi yang dimiliki dan dijalankan oleh beberapa orang demi kepentingan bersama. Koperasi dijalankan berdasarkan oleh prinsip gerakan ekonomi rakyat. Definisi koperasi menurut UU tahun 1992 adalah suatu badan usaha yang terdiri dari beberapa orang sebagi anggotanya dan juga berbadan hukum berdasarkan atas asas kekeluargaan. Didalam kegiatan koperasi terjadi suatu kegiatan yang sering disebut dengan kegiatan simpan pinjam.

Koperasi simpan pinjam diadakan untuk memberikan suatu kesempatan pada seluruh anggotanya untuk mendapatkan pinjaman dengan mudah dan juga dengan bunga yang ringan. Koperasi simpan pinjam selalu berusaha mencegah anggotanya terjerumus kedalam jeratan para lintah darat pada saaat mereka membutuhkan uang. Hal ini diatasi dengan cara meningkatkan gerakan menabung dan mengatur kegiatan pinjam meminjam dengan memberikan bunga yang rendah. Koperasi simpan pinjam mencari dana dari anggotanya dan kemudian menyalurkan dana yang diperoleh kepada anggotanya. Koperasi simpan pinjam mempunyai tujuan untuk memberikan pendidikan kepada anggotanya agar bisa hidup lebih hemat.

Tujuan dari koperasi simpan pinjam bisa tercapai apabila koperasi tersebut
melakukan semua aturan yang berhubungan dengan peranan pengurus koperasi, peranan pengawas, peranan manajer dan hal yang paling penting dalam hal ini adalah adanya rapat anggota koperasi. Pengurus koperasi berfungsi sebagai salah satu pusat pengambilan sebuah keputussan yang tinggi, memberikan nasihat dan menjaga kesinambungan organisasi, pengurus koperasi juga merupakan kumpulan orang- orang yang terpercaya bisa mengurus hal- hal yang berkaitan dengan kegiatan koperasi. Pengawas koperasi mengemban tugas untuk melakukan pengawasan kepada pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi, pengawas juga bertugas untuk menulis laporan kegiatan yang terjadi di koperasi dan memiliki wewenang untuk meneliti semua catatan yang ada. Anggota koperasi yang selanjutnya adalah manajer, seorang manajer koperasi harus memiliki sikap kepemimpinan yang kuat, memiliki ketrampilan, memiliki pandangan yang luas untuk kedepannya agar semua tujuan dari pada koperasi dapat tercapai.

Ada beberapa jenis simpanan dalam kegiatan koperasi. Berikut adalah jenis simpanan yang ada pada koperasi simpan pinjam :
· Simpanan pokok. Jenis simpanan pokok ini merupakan jenis simpanan yang wajib dibayarkan oleh semua anggota koperasi. Jenis simpanan ini berbentuk uang dan dibayarkan dengan jumlah yang sama. Pada jenis simpanan pokok tidak ada perbedaan antara anggota yang satu dengan anggota yang lain atau dengan kata lain di bagi rata. Uang yang diserorkan sebagai simpanan poko tidak bisa diambil selam orang tersebut masih tercantum sebagai salah satu anggota koperasi
· Simpanan wajib. Simpanan yang wajib harus dibayarkan oleh semua anggota koperasi pada waktu- waktu tertentu, akan tetapi jumlahnya tidak sama.
· Tabungan koperasi merupakan salah satu simpanan yang ada pada koperasi dan penyetorannya dilakukan secara angsuran, penarikannya hanya bisa dilakukan oleh orang yang bersangkutan sebagai anggota. Tabungan koperasi bisa dilakukan setiap saat selama jam kerja koperasi.

Penyebab inflasi di Indonesia

Penyebab inflasi di Indonesia – Kita sering kali mendengar terjadinya kenaikan harga harga yang disertai dengan naiknya harga jasa didunia, kenaikan tersebut terjadi bukan hanya dalam waktu sehari dua hari namun kenaikan itu terjadi dalam jangka waktu yang lama. Siring dengan adanya pemberitaan tentang naiknya harga harga barang dan juga jasa yang secara serentak kita juga sering mendengar kata inflasi. Inflasi memang suatu masalah ekonomi yang kerap kali terjadi, inflasi bukan hanya terjadi di Negara Indonesia saja melainkan terjadi pada semua Negara yang ada di dunia ini.

Inflasi dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan, pembagian inflasi itu sendiri berdasarkan atas tingkat dari keparahannya. Inflasi atau kenaikan harga harga terjadi bukan karena tidak ada sebab atau terjadi kenaikan begitu saja. Namun terjadinya inflasi atau kenaikan itu ada penyebabnya. Karena saya tinggal di Negara Indonesia maka dari itu saya akan bahas tentang penyebab inflasi di Indonesia. Apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya inflasi di Indonesia? Semua itu akan saya uraikan secara lebih jelas pada penjelasan di bawah.

Penyebab inflasi

Jika kita bicara masalah inflasi pasti yang ada dibenak anda pertama kali adalah tentang kenaikan harga, karena inflasi itu sendiri merupakan kejadian dimana harga
harga barang dan juga jasa mengalami kenaikan secara bersama sama dalam kurun waktu yang lama. Terjadinya inflasi di Negara kita bukan tanpa sebab, tapi ada beberapa penyebab yang mengakibatkan terjadinya inflasi.

Agar terhindar dari inflasi kita harus mengetahui penyebab inflasi itu sendiri, sebab untuk mengatasi terjadinya inflasi salah satunya adalah dengan mengetahui penyebab nya terlebih dahulu baru setelah itu mencari cara untuk mengatasinya. Jadi sebelum dibahas tentang bagaimana cara untuk mengatasi inflasi ada baiknya dibahas tentang penyebab terjadinya inflasi terlebih dahulu. seperti yang telah dikatakan diatas karena kita berada di Negara Indonesia maka yang dibahas adalah penyebab inflasi di Indonesia.

Penyebab inflasi di Indonesia

Inflasi dibagi menjadi empat tingkatan tergantung dari tingginya kenaikan atau tergantung dari tingkat parahnya. Empat tingkatan pada inflasi yaitu :
  1. Inflasi ringan
  2. Inflasi sedang 
  3. Inflasi berat 
  4. Inflasi hiper
Inflasi itu terjadi karena ada sebab, sekarang kita cari tahu yuk apa penyebab inflasi di Indonesia. Berdasarkan pengamatan ada beberapa penyebab terjadinya inflasi. Adapun beberapa penyebab inflasi adalah sebagai berikut :
  1. Permintaan barang mengalami peningkatan yang cukup tinggi, sedangkan produksi barang tidak mengalami peningkatan
  2. Menurunnya nilai tukar rupiah kepada dollar 
  3. Adanya kenaikan BBM atau minyak bumi 
  4. Adanya kegiatan spekulasi dan investasi pada sector industri uang 
  5. Adanya kebijakan moneter yang besar

Cara mengatasi inflasi

Cara mengatasi inflasi – Kita sering kali mendengar kata inflasi pada saat terjadi keniakan harga barang barang secara serentak. Kenaikan harga tersebut biasanya terjadi pada saat menjelang ramadhan, menjelang lebaran dan juga dampak dari kenaikan BBM. Kenaikan harga harga barang dan juga jasa yang terjadi secara serentak dan terjadi dalam kurun waktu yang lama itulah yang dimaksud dengan inflasi. Jadi tidak heran jika kita seringkali mendengar kata inflasi pada saat terjadi kenaikan harga harga di Negara ini.

Kenaikan harga harga atau inflasi bukan hanya terjadi di Negara Indonesia saja, namun inflasi juga biasa terjadi di Negara Negara lain yang ada di dunia ini, baik itu Negara maju maupun Negara berkembang. Hampir semua Negara yang ada di dunia ini pernah mengalami namanya inflasi, hanya saja inflasi yang terjadi di Negara yang satu dengan Negara yang lainnya itu berbeda tingkatanya. Inflasi ada beberapa macam yang dibagi berdasarkan tingkat keparahannya. Jika inflasi terjadi dalam waktu yang berkepanjangan bagaimana jadinya Negara ini? Maka dari itu pemerintah harus mempunyai cara untuk mengatasi inflasi yang kerap kali terjadi.

Mengatasi inflasi

Terjadinya inflasi di dunia pasti ada penyebabnya, karena tidak ada akibat jika tidak didahului dengan sebab. Jadi cara mengatasi inflasi yang
tepat adalah dengan mengetahui penyebab terjadinya inflasi tersebut. Salah satu dampak paling sering mengakibatkan terjadinya inflasi adalah adanya pihak pihak tertentu yang mengijinkan adanya kenaikan minyak dunia dan juga subprime mortgage yang telah terjadi di Negara amerika. Adanya kenaikan harga minyak dunia diikuti dengan harga harga barang dan juga jasa yang ada di dunia. Nah, dari adanya gejolak tersebutlah yang sering kali mengakibatkan terjadinya inflasi.

Adanya inflasi di Negara ini akan membuat Negara menjadi berantakan jadi harus ada cara untuk mengatasi permasalahan inflasi yang terjadi. Bagaimana cara mengatasi inflasi tersebut? Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa untuk mengatasi inflasi harus mengetahui penyebabnya terlebih dahulu, jika sudah diketahui penyebab terjadinya inflasi maka barulah kita semua mencari cara yang paling pas untuk mengatasi terjadinya inflasi. Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengatasi terjadinya inflasi. Cara tersebut akan diuraikan dibawah.

Cara mengatasi inflasi

Ada beberapa cara untuk mengatasi inflasi, salah satu cara mengatasi inflasi adalah melakukan tindakan kebijakan moneter. Kebijakan moneter itu sendiri adalah suatu kebijakan atau kegiatan yang memiliki tujuan untuk melakukan peningkatan pendapatan Negara yang dilakukan dengan cara mengubah adanya jumlah uang yang telah beredar di masyarakat. Penyebab dari inflasi itu sendiri karena jumlah dari uang telah beredar di masyarakat itu terlalu besar jadi dengan dilakukan nya suatu kebijakan moneter ini diharapkan bisa mengurangi jumlah uang yang beredar sehingga dapat menuju pada kondisi yang normal kembali.

Kebijakan Pemerintah Dalam Mengatasi Inflasi Dan Pengangguran

Kebijakan Pemerintah Dalam Mengatasi Inflasi Dan Pengangguran – Masalah yang dihadapi oleh suatu Negara memang ada banyak sekali terutama Negara Indonesia. Belum selesai mengatasi masalah inflasi atau kenaikan, namun sudah muncul lagi permasalahan lain yang harus segera diatasi yaitu masalah pengangguran. Inflasi dan pengangguran merupakan dua masalah pokok yang sampai saat ini belum bisa diatasi sepenuhnya. Dapat anda lihat dikehidupan sehari hari, jika pada saat ini semakin banyak orang orang yang mengalami pengangguran karena terbatasnya lapangan kerja yang tersedia dan semakin banyak nya mahasiswa mahasiswa yang telah diwisuda, sehingga untuk mengatasi masalah pengangguran harus dengan kebijakan kebijakan yang serius.

Inflasi juga merupakan masalah yang serius yang harus segera diatasi oleh pihak pemerintah, sebab inflasi dan pengangguran merupakan masalah pokok dari pemerintah yang dapat merugikan pemerintahan itu sendiri jika kedua masalah ini tidak secepatnya diatasi. Kedua fenomena ini sungguh sebetulnya menjadi suatu fenomena yang sangat memprihatinkan. Sehingga harus segera diatasi, namun bagaimana kebijakan pemerintah dalam mengatasi inflasi dan pengangguran? Semua akan diuraikan pada penjelasan dibawah.

Inflasi dan pengangguran

Inflasi adalah suatu keadaan dimana semua harga barang dan juga jasa secara serentak mengalami kenaikan secara terus menerus dan dalam waktu yang lama. Adanya keadaan
inflasi ini biasanya sering terjadi karena disebabkan oleh adanya kenaikan harga BBm sehingga diikuti oleh harga harga yang lain termasuk harga bahan pokok dan juga harga jasa. Sedangkan pengangguran adalah istilah yang sering digunakan untuk orang orang yang belum memiliki pekerjaan yang layak. Penyebab terjadinya pengangguran salah satunya adalah terbatasnya jumlah lapangan kerja yang tersedia sedangkan jumlah pencari kerjanya sangat banyak.

Jika anda menyimak dengan seksama diatas telah dijelaskan bahwa inflasi dan pengangguran merupakan dua masalah pokok yang sedang dihadapi oleh pemerintah pada saat ini. Kedua permasalah tersebut sebenarnya harus segera diatasi secara serius oleh pemerintah. Lalu apa sajakah kebijakan pemerintah dalam mengatasi inflasi? Hal itu akan dijelaskan lebih dalam pada penjelasan dibawah.

Kebijakan pemerintah dalam mengatasi inflasi

Pemerintah memiliki beberapa kebijakan yang digunakan untuk mengatasi masalah inflasi. Berikut adalah tiga kebijakan pemerintah dalam mengatasi inflasi :
  1. Kebijakan moneter. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mengadakan peningkatan pendapatan nasional pemerintah yang dilakukan dengan cara merubah jumlah uang yang sudah beredar, karena salah satu penyebab inflasi adalah banyaknya jumlah uang yang telah beredar. Sehingga dengan adanya kebijakan moneter ini diharapkan bisa mengurangi jumlah uang yang telah beredar dan dapat kembali ke kondisi yang normal.
  2. Kebijakan fiscal. Kebijakan yang ada hubungannya dengan masalah finansial atau penerimaan dan juga pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah 
  3. Kebijakan non moneter. Cara untuk melaksanakan kebijakan ini adalah dengan menaikan hasil produksi